Nama latin: Desmodium triquitrum
Nama daerah: Genteng cangkeng; Potong kujang; Gerji; Gulu walang, Ki congcorang, Cencer.
Ciri-ciri tumbuhan:Tanaman ini merupakan tanaman jenis perdu, dan memiliki batang yangbisa mencapai tinggi sekitar 3mtr. Batangnya berkayu tapi tidak terlalu keras, berbentuk bulat beruas-ruas, permukaan batang kalau kita raba terasa kasar, dengan diameter sekitar 2 cm, batang memiliki warna cokelat. Daunnya termasuk jenis daun tunggal, berseling, berbentuk lanset, dengan panjang bisa mencapai 10-20 cm, lebar 1-2 cm, bertulang dan menyirip, daun yang masih muda berwarna cokelat setelah tua berwarna hijau. Bunga majemuk berbentuk mulai tumbuh di ujung batang, mahkota putih keunguan berbentuk kupu-kupu. Buah polong, masing-masing 4-8 biji, buah muda berwarna hijau, setelah tua berwarna cokelat
Tumbuh ditempat terbuka dengan cahaya matahari cukup, sedikit naungan serta tidak begitu kering pada dataran rendah sampai 1500 m dpl.
Bagian yang digunakan untuk pengobatan: Daun
Senyawa kimia dalam tanaman: Alkoloid hepaforina; Trigonelina; Tanin
Khasiat: Anti inflamasi; Antipiretik; Diuretik; Stomakik; Paratisid
Nama Simplisia: Desmodii triquetri Folium
Ramuan:
Batu ginjal:
Daun duduk segar 6 g; Daun keji beling segar 3 g; Herba kumis kucing segar 6 g; Air 115 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Radang amandel:
Daun duduk segar 7 helai; Daun sirih segar 2 helai; Herba pegagan segar 1 genggam; Rimpang kunci pepet 5 rimpang; Air 1 gelas, Dipipis, Untuk berkumur 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali 1/2 gelas.
Wasir:
Daun duduk segar 6 g; Air mendidih 100 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.